Mungkin anda tidak sengaja menghapus file atau folder tertentu di Laptop/PC yang anda miliki? Ini adalah salah satu hal yang dapat membuat siapapun menjadi panik. Apalagi yang terhapus adalah salah satu file atau folder yang dirasa sangat penting seperti foto produk untuk toko online, daftar ide konten blok, atau bahkan backup website.
Namun, anda jangan terlalu merasa khawatir dulu. Ada beberapa cara untuk mengembalikan file yang sudah terhapus di Laptop/PC. Di artikel kali ini, kami akan memandu anda untuk melakukannya dengan sangat mudah. Berikut caranya.
Daftar Isi
Cara Mengembalikan File yang Terhapus di Laptop/PC
File yang dihapus dari penyimpanan komputer juga masih bisa dikembalikan, jika memang belum dihilangkan dari Recycle Bin. Tetapi, ada beberapa langkah yang anda lakukan akan lebih panjang jika file tersebut sudah dihapus dari Recycle Bin. Di bawah ini anda akan mempelajari kiat-kiatnya.
1. Mengembalikan file yang terhapus dari recycle bin
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, anda tidak perlu terlalu panik jika file yang terhapus masih berada di Recycle Bin.
Umumnya, Recycle Bin ini dapat ditemukan di desktop Laptop/PC anda. Jika anda tidak bisa menemukan ikon-nya, maka anda ikuti saja beberapa langkah berikut untuk menampilkannya.
Pertama, klik tombol start lalu anda temukan menu settings seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah.
Di dalam menu settings, klik Personalization > Themes. Pada halaman selanjutnya, anda cari menu Desktop icon settings di sebelah kanan layar.
Kemudian, pastikan checkbox Recycle Bin sudah anda centang seperti pada gambar berikut ini. Lalu anda klik OK jika sudah. Dengan ini, ikon Recycle Bin akan muncul di desktop anda.
Untuk mengembalikan file penting atau folder yang sebelumnya terhapus, anda bisa mengeklik kanan pada namanya dan pilih Restore. Anda bisa memilih lebih dari satu item menggunakan kombinasi tombol ctrl di keyboard lalu klik kiri pada setiap nama file atau folder yang ingin dikembalikan.
Perlu anda ketahui, file yang sudah dihapus dari penyimpanan juga bisa saja terhapus dari Recycle Bin. Untuk menghindari hal yang seperti ini, klik kanan di dalam Recycle Bin lalu pilih Properties.
Centang checkbox yang ditunjuk pada gambar berikut agar Laptop/PC yang anda gunakan selalu menunjukkan pertanyaan konfirmasi ketika file di Recycle Bin akan dihapus.
2. Mengembalikan File Terhapus Menggunakan CMD
Cara pertama tadi memang sangat mudah dan simple. Namun, apa yang bisa dilakukan jika file dan folder yang ingin dikembalikan juga sudah dihapus dari Recycle Bin?
Dalam kasus ini, anda perlu mengakses Command Prompt. Fitur ini tidak akan tampil di desktop maupun di menu start. Untuk menggunakannya, anda klik tombol search yang ditunjuk pada gambar dibawah ini dan ketik cmd pada search bar.
Selanjutnya anda klik kanan pada Command Prompt lalu pilih Run as administrator. Jika sudah, anda ketikkan chkdsk X: /f. Lalu ganti X dengan nama drive anda.
Kemudian ketikkan ATTRIB -H -R -S /S /D X:*.*. Seperti sebelumnya, ganti X dengan nama drive. Maka proses recovery file yang terhapus akan berlangsung secara otomatis.
Selama proses sedang berlangsung, jangan menyimpan, menghapus, atau memindahkan file apapun di dalam Laptop/PC anda. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari tertimpanya file-file dengan file lain yang masih ada.
3. Menggunakan File History (Windows 10)
Cara mengembalikan file yang sudah dihapus selain menggunakan Command Prompt adalah dengan menggunakan fitur File History. Untuk fasilitas yang dimilikinya hanya ada pada sistem operasi Windows 10 dan juga bisa menggantikan Backup and Restore yang dimiliki Windows 8 dan juga Windows 7.
Namun, Terlebih dahulu anda harus sudah melakukan backup agar cara ini digunakan dan berfungsi dengan lancar. Jadi, cara ini bisa anda lakukan dengan sangat mudah untuk mencegah hilangnya file-file. Berikut adalah langkah-langkahnya
Terlebih dahulu anda buka menu Settings > Update & Security. Lalu klik Backup > Add a drive.
Setelah tombol Add a drive sudah anda klik, maka akan muncul daftar partisi hard drive maupun penyimpanan eksternal yang bisa digunakan untuk menyimpan backup. Anda klik saja partisi atau hard drive eksternal yang akan anda pilih.
Perlu diingat, anda tidak akan bisa meletakkan backup yang berada di dalam partisi yang sama. Jika Laptop/PC anda hanya memiliki satu partisi saja, maka gunakanlah hard drive eksternal.
Jika backup ingin anda lakukan secara berkala, klik tombol di bawah teks Automatically backup my files.
Anda juga bisa mengatur interval backup dengan sangat mudah, direktori yang ingin anda backup, juga durasi penyimpanannya dengan cara mengklik tombol More options yang berwarna biru.
Lalu, bagaimana cara mengembalikan backup yang sudah dibuat? Anda buka menu search dan ketikkan File History. Kemudian, klik iconnya.
Untuk mengembalikan file, folder, atau partisi yang anda inginkan, tinggal klik tombol restore berwarna hijau yang ada di bagian bawah window.
4. Menggunakan Tool File Recovery
Apabila cara menggunakan file yang terhapus menggunakan Command Prompt dan File History tidak dapat dilakukan, tool file recovery ini bisa menjadi alternatif anda.
Di artikel yang satu ini, kami akan membahas tiga tool gratis yang saat ini sedang populer, yaitu Recuva, EaseUS, dan Disk Drill.
Bahkan tidak hanya di Windows saja, anda juga dapat menggunakan ketiganya di Mac OS. Namun, juga perlu anda ingat bahwa ketiga tool tersebut perlu anda unduh terlebih dahulu dan install sebelum dapat digunakan.
Recuva
Recuva adalah software file recovery yang sudah dikenal lama kemudahan dalam penggunaannya. Meskipun ditawarkan sebagai tool berbayar, anda juga dapat mengunduh versi gratisnya di Recuva ini. Bahkan, anda tidak perlu mendapatkan versi premium agar dapat melakukan recovery sesuai keinginan.
Nah, mari kita bahas cara penggunaannya. Anda hanya tinggal memilih partisi penyimpanan tempat asal file yang ingin dikembalikan saja. Lalu klik tombol Scan untuk memindai partisi tersebut dan tunggu hingga prosesnya selesai.
Usai memindai, Recuva secara otomatis akan menunjukkan semua file yang sudah dihapus dari partisi yang sudah dipilih. Anda centang saja checkbox yang ada di sisi kiri pada layar untuk menandai file yang ingin dikembalikan, lalu klik tombol Recovery yang ditunjuk oleh anak panah. Dengan demikian, file-file tersebut bisa anda temukan lagi.
Juga perlu anda ingat bahwa tidak semua file dapat di-recover dengan sangat mudah. Pastinya anda terlebih dahulu perlu memeriksa status file yang diinginkan pada tabel State.
Pada contoh diatas, salah satu file berstatus “Unrecoverable” yang berarti tidak dapat dikembalikan. Besar kemungkinan file tersebut sudah tertumpuk oleh file lainnya.
Tool gratis lain yang bisa anda gunakan untuk mengembalikan file yang sudah dihapus adalah MiniTool Power Data Recovery. Meskipun total ukuran file yang dapat anda recover dibatasi hanya 1GB saja, akan tetapi ada beberapa kelebihan yang tidak ditemukan di MiniTool Power Data Recoveryn atau anda juga bisa simak artikel Cara Menggunakan Rufus Untuk Install Windows.
Pertama, hasil pemindaian dari MiniTool Power Data Recovery akan disajikan dengan tampilan lebih terorganisir. Bahkan tidak seperti di Recuva, tool ini memperlihatkan folder yang telah dihapus. Fitur yang dimilikinya juga sangat berguna jika beberapa file yang ingin dikembalikan berada dalam satu atau beberapa folder.
Selain itu, anda juga bisa meminta tool untuk menampilkan file dengan cara klik menu Filter pada bagian atas window, lalu klik tombol All Files untuk menentukan jenis filenya.
Jika sudah menemukan file-file atau folder yang ingin anda kembalikan, centang saja checkbox-nya lalu klik tombol Save di pojok kanan bawah.
Disk Drill
Jika anda ingin alternatif lain untuk mengembalikan file yang sudah dihapus? Anda juga bisa menggunakan Disk Drill yang satu ini.
Sebenarnya, versi gratis tool yang dimilikinya hanya menyediakan kuota 500MB saja. Dibalik itu, Disk Drill ini langsung bisa mengelompokkan hasil pemindaiannya. Contohnya bisa anda lihat di bawah ini.
Setelah anda memilih jenisnya, pilih beberapa file yang ingin dikembalikan lalu klik Recover all.
Itulah cara mengembalikan file yang sudah dihapus. Selama hard disk anda masih berjalan dengan baik, maka data-data yang ada didalamnya masih bisa diselamatkan.